Cecilia,
bukan sekali atau dua kali kau bertanya,
tapi siapa yang mendengar?
anginpun sibuk membawa berita hangat
hingga,
tak lebih dari sedetik,waktu datang menjawabmu
dua kali lebih cepat ,
tiga kali,
atau mungkin empat kali
tapi siapa yang tahu? siapa peduli?
Cecilia,
gadis kecil itu,tidakkah kau lihat ia?
bermain dengan kaki kecil kesayangannya
satu dari kaki kecil kesayangannya mendekat,
membawanya pergi jauh
dan ketika sampai di penghujung barat,
bayang-bayang datang membawa kaki kecilnya,
tenggelam bersama mimpi buruk malam hari
ceciliapun terlelap dengan indah,
dan ketika Ia bangun,
pagi membawa kembali kaki kecil kesayangannya
Kembalikan catatanku
Ada sebuah buku disana,
tentang seseorang yang sedang berlari,
mengejar waktu atau mungkin menghindarinya
tidak ada yang tahu,
dan seseorangpun tidak berhak mengetahuinya
hingga seseorang menjumpainya,
mengambil secarik kertas dari sisi kehidupannya,
kertas dari catatan yang salah,
secarik kertas yang harus diperbaiki.
Ia pun kembali berlari,
bukan untuk mengejar secarik kertas usang,
tapi tulisan yang menempel di kertas itu
Dengan tangisan yang terdengar sendu
Ia berteriak "Catatanku,kumohon,kembalilah!
ada yang harus aku perbaiki,"
"Entah harus terhapus,kumohon kembalilah,
sebelum tulisan itu melukaimu"
Inside
Aku yang sering berlaku kekanakan,
Aku yang sering mengganggumu,
Aku yang banyak mengeluh,
dan aku yang tak jelas ketika
berada di dekat kamu,
Itu karena aku tidak tahu lagi,bagaimana cara mendapatkan
perhatianmu
Kadang aku menjadi sangat perhatian,
sekalipun itu dalam
hal-hal kecil
terkadang tak menyapa
seakan-akan aku tidak melihat kamu lewat,
Apakah karena aku terlalu egois?Tidak
karena aku tidak tahu bagaimana itu seharusnya.
Duri di tubuhmu membuatku enggan memeluk,
seakan berkata "Pergilah!menjauhlah!"
Perahu kertasku tak lagi bisa melaju atau hanya berlabuh sejenak
Ia tenggelam dalam laut yang berbuih
Dalam kegilaan
Jika untuk melihatmu aku harus menoleh ke belakang
biarlah bunga kan mekar untuk layu di kemudian hari
atau rumput tetap tumbuh tuk di buang ke dalam api
Jika untuk mengejarmu aku harus membuka luka lama
biarlah gersang kediaman sang dewi hujan
untuk waktu yang lama
Kadang mencintai itu terasa mudah,
seolah-olah harus kelihatan sempurna di depan orang yang kita cintai,
seakan-akan kita tahu bahwa ia menginginkannya,
walaupun sebenarnya tidak pernah ada permintaan seucap katapun darinya.
jika cinta itu adalah sebuah kegilaan,
maka kamu harus menjadi benar-benar gila mendapatkannya
aku akan berlalu dalam kegilaan